MAKNA DAN TRADISI PROSESI KHATAM AL-QURAN
Keywords:
Tradisi Khatam Al-Qur’an, Makna Khtam Al-Qur’an, Khatam Al-Qur’anAbstract
Penelitian ini berusaha mengungkapkan tradisi dan makna pada prosesi khatam Al-Qur’an, dalam penyebaran agama Islam tidak lepas dari akulturasi budaya seperti halnya prosesi khatam Al-Qur’an yang pada prosesnya berbeda di setiap daerahnya, penelitian ini telah dilakukan oleh para Ilmuwan. Kabupaten Majalengka merupakan tataran sunda tepatnya di kecamatan Cingambul Desa Ciranjeng rumah tahpidz MARI BERIMAN dalam pelaksanaan prosesi (upacara) khatam Al-Qur’an baik tahpidz maupun tahsin memiliki tradisi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomologis. Dalam penggalian data yaitu dengan observasi, wawancara mendalam (indepth nterview), dan metode focus group discussion. Jenis data dikumpulkan dalam penelitian ini adalah perkataan dan tindakan baik santri, Ustadz dan masyarakat setempat. Rangkain prosesi khatam Al-Qur’an di mulai dengan mengumpulkan nasi tumpeng, dan berkumpul untuk menyaksikan tasmi para santri baik itu berupa tahpidz maupun tahsin, kemudian setelah tasmi masyarakat maupun wali santri memberi selamat berupa salaman pelukan maupun saweran setelah itu prosesi wisuda dan dilanjutkan dengan makan bersama dengan memotong tumpeng bagian atas yang di berikan kepada yang di hormati orang tua santri maupun ustadz. Prosesi khatam Al-Qur’an merupakan tradisi yang merupakan upacara pengukuhan pada anak sebagai legalitas atas prestasi dalam mempelajari Al-Qur’an baik tahpidz maupun tahsin. Prosesi khatam Al-Qur’an memiliki makna dan nilai sosial budaya, religus, pendidikan.